Selasa, 12 Maret 2013

Ernesto Valverde Bakal Gantikan Roberto Mancini?

Soriano dan Begiristain dikabarkan menjadi fans berat Valverde.

Manchester City dikabarkan siap menggantikan manajer saat ini, Roberto Mancini, dengan membidik pelatih Valencia Ernesto Valverde.

Dilansir Sunday Time, setelah gagal membujuk Pep Guardiola dan Manuel Pellegrini, The Citizens akhirnya mengalihkan target mereka pada Valverde. Pelatih berusia 49 tahun itu sebenarnya baru menangani Los Che sejak Desember lalu. Namun, ia sudah bisa mengundang pujian dari sejumlah pihak karena mampu mengantar klub meraih posisi empat besar Primera Liga Spanyol.

Dua direktur City, Ferran Soriano dan Txiki Begiristain, kabarnya merupakan fans berat Valverde. Mereka tampaknya akan berusaha untuk membujuk sang pelatih untuk mau menangani City pada musim depan.(goal)

Hasil Liga Spanyol : Athletic Bilbao 1-0 Valencia

Athletic Bilbao berhasil mengamankan kemenangan penting dalam lanjutan La Liga pekan ke-27. Bermain di San Mames, pasukan Marcelo Bielsa mengukir hasil pertandingan Athletic Bilbao vs Valencia skor 1-0.

Hasil Liga Spanyol tidak hanya membuat peluang Los Che mengkudeta Malaga pupus, Athletic juga mulai nyaman di luar zona degradasi.

Valencia datang ke markas Bilbao dengan luka setelah tersingkir dari PSG di Liga Champion. Pelatih Ernesto Valverde pun merotasi pemain. Tidak ada nama Roberto Soldado, Jonas, dan David Albelda dalam starting XI. Posisi penyerang utama diberikan kepada Nelson Valdez.

Sementara itu, Athletic yang lebih bugar, bisa menurunkan para pemain pilihan. Termasuk penyerang Aritz Aduriz yang sudah satu setengah bulan belum mencetak gol. Fernando Llorente, bagaimana pun, tetap menjadi pilihan kedua yang akan hadir belakangan.

Berusaha mengejar tiket ke Liga Champion, Valencia harus bertempur ketat dengan Athletic sepanjang babak pertama. Lalu, kala laga berjalan 30 menit, Los Che malah kehilangan sang kapten dalam laga tersebut, Victor Ruiz yang mengalami cedera.

Babak kedua, keadaan sama sekali lain. Pasukan Kelelawar lebih menggigit, dan Singa-Singa Basque seperti berhasil dijinakkan. Marcelo Bielsa yang bertindak cepat. Ia memasukkan Iker Muniain dan Fernando Llorente untuk memaksa hasil apik, setelah pekan lalu memenangi derby melawan Osasuna.

Valencia apes karena tidak memiliki ketajaman yang cukup untuk menembus gawang Gorka Iraizoz. Bahkan meski Roberto Soldado diturunkan sejak menit 65. Dan pada akhirnya, yang menjadi pembeda dalam sebuah laga, bukanlah jumlah tembakan, bukan pula ball possesions yang berimbang. Melainkan gol.

Hal itu hadir di menit 78. Bukan untuk tim tamu, tapi tuan rumah. Melalui sebuah umpan silang dari sisi kiri pertahanan Valencia, bola yang disapu bek Valencia Jeremy Mathieu malah mendarat pada kaki Iker Muniain. Tak membuang kesempatan lagi, anak muda asal Pamplona melepaskan tembakan yang mengarah ke sudut gawang Vicente Guaita.

Athletic menang lagi setelah sempat terpuruk. Sementara itu, Valencia terus berada dalam misteri. Empat partai terakhir, pasukan Mestalla cuma menuai empat kali seri. Tuah Ernesto Valverde yang awalnya ajaib, kini mesti terbentur. Liga Champion, masih agak jauh dari genggaman tangan.(sidomi)

Valencia Tersingkir dengan Kepala Tegak

Langkah Valencia di Liga Champions musim ini terhenti di babak 16 besar. Meski kecewa dengan hasil itu, sang pelatih, Ernesto Valverde, menyatakan bahwa El Che tersingkir dengan kepala tegak.

Valencia yang butuh kemenangan dengan selisih dua gol untuk lolos, hanya mampu memetik hasil imbang 1-1 saat berhadapan dengan Paris Saint-Germain di laga leg kedua babak 16 besar yang dihelat di Parc des Princes, Kamis (7/3/2013) dinihari WIB.

Walaupun hanya memetik hasil imbang, Soccernet mencatat bahwa Valencia berhasil mendominasi laga dengan penguasaan bola sebesar 61 persen.

Tapi, disaat bersamaan anak-anak 'Kelelawar Mestalla' juga gagal menciptakan peluang yang membahayakan gawang tim tuan rumah. Valencia cuma delapan kali melakukan percobaan, tiga diantaranya tepat sasaran, dan satu berbuah gol.

Alhasil, Valencia pun harus rela tersingkir dari kompetisi tertinggi antar klub Eropa itu setelah kalah agregat 3-2 dari klub asal ibu kota Prancis itu.

Kendati kecewa dengan kegagalan tim asuhannya, Valverde tetap memuji usaha yang ditunjukkan oleh Roberto Soldado dkk.

"Laga tadi merupakan pertandingan yang berat. Kami ingin mencetak gol pertama dan membuat mereka tegang, tapi pada akhirnya itu tidak terjadi," jelas Valverde di Sky Sports.

"Saya puas dengan cara tim bermain, bahkan jika saya tidak senang karena tersingkir."

"Kami datang dengan harapan untuk terus melaju, hasil ini sulit diterima bahwa kesempatan untuk terus melaju telah terlewatkan seperti kami mempunyai ilusi bahwa kami bisa menyamakan gol lalu setingkat dengan mereka."

"Tapi segera setelah gol penyeimbang yang mereka cetak, pertandingan menjadi terbuka sampai akhir. Kami tidak punya kekuatan dan kecepatan di akhir laga, tapi kami telah mencoba. Kami harus pergi dari sini dengan kepala tegak," tambahnya.(detik)

Kamis, 07 Maret 2013

Canizares Dukung Valencia Kalahkan PSG

Jelang laga melawan Paris Saint Germain, Kamis (7/3/13) dinihari WIB, Valencia mendapatkan dukungan khusus dari mantan punggawanya yakni Santiago Canizares.

Menurut pria yang pernah jadi kiper andalan di tim berjuluk Kelelawar Mestalla itu, Valencia yang kalah 1-2 di leg pertama masih memiliki peluang untuk menang dan akhirnya lolos ke babak 8 besar.

Canizares menyatakan, Valencia kerap bermain dengan hati daripada memforsir akal dan pikiran di lapangan. Karena hal itu, Canizares yakin mantan timnya itu bisa melewati rintangan sulit di markas PSG, Stadion Parc de Princess.

"Di Valencia, kami bekerja lebih memakai hati daripada isi kepala. Setiap orang di sini percaya pada keajaiban dan mereka sudah memimpikan ini jauh-jauh hari. PSG memang terbilang unggul dan normal jika mereka lebih kuat. Tapi Valencia bisa bisa mempersulit permainan mereka. Valencia harus bisa mencetak gol dan membuat PSG gugup," jelas Canizares.

Dalam laga nanti, PSG tidak akan diperkuat Zlatan Ibrahimovic dan Marco Verratti yang masih menjalani hukuman kartu. Menanggapi itu, Canizaresmenuturkan belum bisa membuat prediksi tentang kekuatan PSG sepeninggal Ibra dan Verratti. "Mari kita lihat berapa besar dampak kehilangan Ibra pada tubuh PSG," ucapnya.

"PSG masih memiliki skuat cukup bagus untuk menutupi maslah itu. Skuat mereka sangat luas dan mereka sudah bekerja dengan menelan anggaran yang besar. Mereka dipenuhi pemain terbaik dari seluruh dunia. Valencia juga akan ditinggalkan beberapa pemainnya. Saya sempat khawatir karena masalah itu," tambahnya.

Canizares tercatat pernah mempekuat Valencia sejak 1998 sampai 2008. Bersama skuat Los Che, pria yang kini berumur 43 tahun itu pernah mengantarkan timnya menempati posisi runner up Liga Champions selama dua kali berturut-turut (2000 dan 2001). (liputanchampions.com)

Lavezzi vs Soldado: Striker Palsu Kontra Striker Murni

Paris Saint-Germain (PSG) kehilangan ujung tombak mereka, Zlatan Ibrahimovic saat menjamu Valencia, Kamis (7/3/13). Ini mau tak mau membuat tugas Ezequiel Lavezzi menjadi tambah berat. Kebetulan, dia menjadi topscorer sementara untuk PSG dengan empat gol.

Dengan Ibra, tugas Lavezzi sebenarnya lebih mudah. Ini karena Ibra kerap berperan sebagai pengumpan ketimbang menjadi striker. Terbukti, Ibra sudah menyumbang lima assist untuk PSG di Liga Champions.

Lavezzi sendiri bukanlah seorang striker murni. Di Napoli atau timnas Argentina, dia kerap bermain sebagai penyerang sayap kanan. Kelebihannya dalam menggalang penyerangan dari sayap membuat dia mungkin lebih cocok disebut striker palsu.

Artinya, Lavezzi tak melulu hanya menunggu bola, tapi dia juga lebih banyak bergerak ke kanan dan ke kiri untuk mencari bola. Nah, Lavezzi di PSG bakal beradu tajam dengan Roberto Soldado di Valencia.

Soldado boleh disebut sebagai striker murni. Baik timnas Spanyol atau Valencia, dia memiliki gaya bermain bertipikal finisher atau penyelesai akhir. Karena itu, tak jarang dia diplot sebagai striker tunggal di formasi 4-2-3-1 Valencia.

Tentu, jika dibandingkan dengan Lavezzi, torehan gol Soldado lebih banyak. Di Ligue 1, Lavezzi baru mengemas tiga gol saja. Sedangkan Soldado sudah mengemas 13 gol. Namun, statistik tentu tinggal angka-angka saja jika keduanya tak mampu membuktikan ketajaman mereka di lapangan nanti.

Lavezzi kemungkinan besar bakal ditandemkan dengan Kevin Grameiro. Sedangkan Soldado tetap menjadi ujung tombak tunggal. Dia bakal disokong oleh Jonas Gutierez atau Ever Banega. Terdapat beberapa kemungkinan formasi yang diturunkan Valencia.

Jika memakai pola 4-3-2-1, maka Jonas dan Ever Banega bisa langsung dimainkan. Tapi, pola ini terbukti tak ampuh di pertemuan pertama kontra PSG. Sedangkan PSG dengan 4-4-2 bakal menurunkan formasi terbaik. Ancaman berada di sayap yaitu di kaki Lucas Moura di kanan dan Javier Pastore di kiri. Siapa lebih tajam? atau lini kedua masing-masing tim yang unjuk gigi. Pantas ditunggu! (liputanchampions.com)

Head To Head Dua Ujung Tombak
Lavezzi
Soldado
5
Main
5
4
Gol
4
2
Kaki Kanan
4
1
Kaki Kiri
0
0
Kepala
0
6
Tembakan
12
50%
Akurasi
33%
0
Assist
7
6
Merebut Bola
7

Menjamu Valencia, Ancelotti siapkan Thiago Silva

Pelatih Les Parisiens, Carlo Ancelotti mengaku senang dengan kembalinya mantan pemain AC Milan, Thiago Silva kala menghadapi Valencia FC dini (07/03) hari nanti.

Pada pertemuan pertama, PSG sukses membungkam stadion Mestalla dengan skor 2-1. Gol Ezequiel Lavezzi dan Javier Pastore memudahkan jalan klub kaya raya baru itu pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions.

Melihat hal itu Ancelotti bisa sedikit tenang, sekaligus senang atas pulihnya Thiago dari cedera paha. Don Carlo juga meminta kepada anak-anak asuhnya untuk bermain secara kolektif kala menghadapi Los Che.

"Thiago adalah pemain yang hebat, bahkan luar biasa. Semua pemain sangat senang dengan kehadirannya di dalam skuad. Ia termasuk pilar penting PSG." ungkap mantan pelatih Chelsea itu seperti dikutip situs resmi Uefa.

"Selain itu saya meminta kepada para pemain untuk mengedepankan kerjasama, dan bermain secara kolektif seperti pada leg pertama. Tim ini tak akan pernah tangguh jika bermain secara individual." paparnya.(merdeka)

Tino Costa Tegaskan Valencia Harus Tetap Pede


Kekalahan 1-2 atas Paris Saint-Germain pada pertemuan pertama babak 16 Besar Liga Champion, tidak membuat pemain Valencia, Tino Costa, kehilangan kepercayaan diri saat melakoni pertemuan kedua babak 16 Besar Liga Champion, Kamis (7/3) dini hari WIB.


"Kami semua tahu pentingnya pertandingan di babak 16 Besar Liga Champion ini. Akan sangat sulit membalikan defisit gol, tapi itu mungkin karena kami menatap laga ini dengan kepercayaan diri," ungkap Costa dikutip dari Football-Espana.

"Kami harus percaya diri, percaya dengan potensi kami. Kami sadar jika ingin melaju ke babak perempat final, kami harus berpikir bisa melakukan hal lebih dari lawan," lanjut Costa.

"Pertandingan ini akan mirip seperti di laga pertama. Saya tidak berpikir mereka akan mengubah gaya permainan. Setiap pemain yang akan diturunkan PSG akan bisa menggantikan peran Zlatan Ibrahimovic yang absen," simpul Costa.(bolanews)

Kelelawar Hitam Valencia Pede Balikkan Keadaan

Bek Valencia, Aly Cissokho, optimistis timnya masih bisa membalikkan kedudukan ketika melakoni leg kedua babak 16 besar Liga Champions di Parc des Princes, Kamis (7/3/2013).

Valencia mengalami kekalahan 1-2 pada leg pertama di Mestalla. Paris Saint Germain cukup bermain imbang 0-0 dengan Valencia demi mengamankan tiket ke perempat final. Sedangkan, Los Che membutuhkan kemenangan dua gol tanpa balas untuk lolos.

Kans Valencia kecil, namun demikian Aly Cissokho optimistis timnya masih bisa membalikkan kedudukan.
“Kami kalah di kandang, namun kami masih memiliki peluang untuk menang di Paris. Kami harus mencetak gol dan tidak bisa hanya bertahan dan menunggu mereka. Kami harus memainkan permainan kami. Tidak ada yang tidak mungkin dalam sepakbola,” ujar Cissokho dikutip TRIBUNnews.com dari situs resmi Valencia.

 Bek asal Perancis itu mengakui ambisi timnya tidak akan mudah. Oleh karena itu Cissokho mengatakan timnya harus bersabar dalam menghadapi laga yang dia yakini akan sulit itu.

“Kami harus kuat dalam pertahanan dan memanfaatkan semua peluang yang kami dapatkan,” tegas eks Porto tersebut.(tribunnews)

Adil Rami Optimistis Valencia Lolos dari Hadangan PSG

Valencia akan berkunjung ke Parc Des Princes dengan modal kekalahan 1-2 pada leg 1 babak 16-besar Liga Champions dari Paris Saint-Germain. Meski begitu, bek El Che, Adil Rami masih yakin peluang timnya tetap terbuka.

Bek berusia 27 tahun itu memang berpotensi absen akibat cedera. Namun, Rami merasa timnya bisa membuka peluang lolos jika bisa mencetak gol cepat di kandang PSG.

"Aku akan coba realistis, memang akan berat. Tapi d kompetisi Eropa, apapun bisa terjadi selama laga. Jika kami mencetak gol di Parc Des Princes, segalanya bisa terjadi," ujar Rami.

Rami juga menepis anggapan performa PSG masih labil menyusul kekalahan dari Reims di Ligue 1 pada akhir pekan ini.

"Aku tak melihat kekalahan PSG dari Reims akan menunguntungkan kami, tapi jika mereka kalah dari kami itu akan menjadi petaka buat mereka. PSG tim yang sulit diprediksi," paparnya.(TRIBUNNEWS.COM)