Isco merasa dikaruniai nasib baik membela klub idola dan membawa mereka mengukir sejarah di Liga Champions.
Ada ikatan kuat antara Isco dan Malaga yang sulit diukur dengan uang.Pemain yang sedang diincar Manchester City dan Paris Saint-Germain, Isco, membeberkan ikatan personal antara dirinya dan Malaga.
Setelah
dua tahun membela Valencia, Isco pindah bergabung ke Malaga musim
2011/12 dan menjadi pemain inti dengan usia awal 20-an. Isco bahkan
mengukir sejarah musim 2012/13 dengan menempatkan Malaga ke babak
delapan besar Liga Champions. Penampilan itu yang membuatnya disorot
banyak klub top. Namun, klub peminat tampaknya harus sekuat tenaga
meyakinkannya terlebih dahulu agar mau meninggalkan Andalusia.
"Saya
dulu pemegang tiket terusan Malaga untuk beberapa musim dan selalu
senasib sependeritaan dengan tim," ungkap Isco kepada laman resmi UEFA.
"Sekarang
saya merasa beruntung bisa bermain untuk mereka. Berasal dari Malaga
dan menjadi seorang fans hanya berarti sebuah sumber kebanggaan besar
bagi saya dapat mengukir sejarah bersama tim di Liga Champions.
Pencapaian ini belum pernah dilakukan sebelumnya sehingga saya merasa
sangat gembira bisa menjadi bagian sejarah."
Nasib baik juga
dirasakan Isco di Kejuaraan Eropa U-21 yang tengah diikutinya karena
pelatih Julen Lopetegui memberinya kebebasan di atas lapangan. Spanyol
sudah memesan tempat di semi-final turnamen usai mengalahkan Jerman 1-0,
Minggu (9/6) malam, dan tinggal menghadapi Belanda di laga terakhir
guna menentukan posisi akhir di klasemen Grup B.
"Saya kira itu
salah satu kunci tim kami. Para penyerang tidak berdiri statis, tapi
banyak bergerak supaya menciptakan ruang untuk mendapatkan operan. Ini
membantu kami dalam menciptakan masalah terhadap lawan," sambung Isco.
"Favorit
juara? Status itu harus didapat di atas lapangan. Saya bisa bilang
begitu karena ketika tampil jelek situasi akan berbalik. Saya rasa
sampai sekarang di fase kualifikasi dan putaran final kami sudah
membuktikan diri sebagai salah satu kandidat juara."(goal)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar